Tuesday, May 15, 2007

Mimpi ... Far Away but Close or Close but Far Away or Far and Away or Close Away but Far. Halah .... eMbuh ah!!!

Ingin deh mencapai mimpi tanpa harus keluar dari arena realita. Juga sebisa mungkin tidak masuk dalam kelompok orang - orang frustasi, yang mencoba meraih mimpi tanpa beranjak dari posisi nyaman mereka. Padahal mimpi yang memang indah harus ditempuh dengan banyak halangan, sarat cobaan dan jarak tempuh yang lumayan panjang. Pastinya tindakan pertama seorang manusiayang ingin meraih mimpinya adalah bangun dari posisi nyaman mereka dan mulai berjalan menuju mimpi. Itupun masih jauh dari kemungkinan terwujudnya mmpi. Karena mimpi belum bisa teraih hanya dengan kesadaran dan keinginan untuk meraih mimpi lalu berangkat dari Zona Nyaman.

Mimpi. terintimidasi oleh mimpi bisa membuat orang gila, literally. Walaupun hingga detik ini saya percaya bahwa mimpi adalah stimulan, pemicu semangat setiap manusia untuk menggapai cita - cita mereka. Terkesan sok mulia yaa ... tapi sebenarnya hanya mencoba untuk bersikap objektif sekaligus mencoba melihat issue ini dari sudut pandang yang berbeda. Biar lebih beragam, lebih variatif. Siapa tau aja bisa lebih "kaya makna", berbobot dan ada sedikit kualitas, namun tetap ceria dan juga berwarna tanpa harus meninggalkan ciri agar tidak kehilangan identitas.

Mimpi bukan abstrak dan tidak fiktif. Mimpi itu seperti pelangi, warna - warni. Bukan seperti susu yang hanya mempunyai 1 warna absolut : putih. Kenapa susu? Lagi kepikirannya itu, dan emang sih mendingan gak usah diperpanjang. Gak penting. Area mimpi itu sangat luas. Kita yang harus mempersempit area tersebut. Karena manusia itu banyak lemahnya, gak mungkin semua mimpi bisa dia wujudkan. Gak mencoba bersikap skeptis yaa atau bahkan mematikan harapan. Sama sekali enggak, hanya - lagi lagi - mencoba bersikap realistis. Tapi menurut saya, kita semua terkadang harus sedikit "mabuk" dan juga "fly" dengan heroin alami yang halal yang telah disediakan oleh Tuhan dan ada dalam kehidupan yang disebut KHAYALAN; tapi nama tenarnya sekarang bukan lagi Khayalan, tetapi IMAJINASI. Whatever lah ... emang dasar kita semua sudah teracuni sama budaya Western sono, sampe kosakata aja lebih milih pake bahasa Barat. Topik lain yang mungkin penting cuma gak relevan. Imajinasi - menurut saya - adalah fasilitas pendukung mimpi yang bisa dibuat dalam keadaan sadar. Cuma tetep aja, yang namanya Heroin atau candu gak bagus kalo dikonsumsi kebanyakan (Sebenernya semua yang berlebihan emang gak bagus sih). Banyak ngayal nanti bisa gila, Literally. Tapi bila kita gunakan dengan takaran dan dosis yang tepat, malah bisa membantu kita meningkatkan kinerja dalam meraih mimpi.

Gilaa yaa ... kesannya kayak yang banyak tau aja. Tapi sebenarnya saya cuma ingin mencoba berbagi aja sama siapa pun yang membaca blog saya. Gak terlalu naif kok, cuma ingin bilang bahwa jangan sampe kita kehilangan mimpi kita. Karena mimpi adalah proyeksi dari harapan. Hilangkan mimpi, maka sama saja mematikan harapan. Sedangkan salah satu faktor pendorong hidup dan pemberi nilai serta warna pada manusia adalah harapan. Kalo Bon Jovi bilang sih Keep the Faith. Trus kalo kata Desree Dream can come true ... U know U gotta Have On, U know U gotta B Strong. Apapun kata orang, biasanya sih mereka punya satu kesepakatan tentang Mimpi dan Harapan tanpa sebelumnya pake janjian. Bahwa meraih mimpi emang gak mudah, cuma kalo YAKIN KITA BISA, SABAR, OPTIMIS dan TERUS BERUSAHA, InsyaALLAH bisa teraih. Masalahnya melakukan hal itu semua bukan perkara mudah. Tapi bukan hal yang gak mungkin juga. Sekarang gini aja Logikanya, kalo ketemu Tuhan, Masuk Surga ato (mudah - mudahan gak ngalamin) ngeliat Neraka aja bisa kejadian, apalagi cuma meraih mimpi yang jelas - jelas sifatnya gak gaib. Kecuali kalo memang Mimpinya terlalu berlebihan yaa. Dan gak perlu contoh lah.

Pokoknya buat para pejuang mimpi, Hey Guyz ... Let's marching along towards Our Dream. Tuh ... udah keliatan Kok. Ketemu di sana yaa ...

Monday, May 14, 2007

Galau ... ah, terlalu mellow. Tapi Gue gak cengeng kok!!

Kadang stereotype can be such a pain in the neck, head, eyes, ears, anywhere U name it. Gambaran bahwa lelaki itu adalah sosok yang kuat, tegar, gagah juga anti air mata. Bahkan bisa - dan terkadang memang - ditambahkan kosakata lain seperti gahar, garang, galak, brutal, bengis, ganas, dzolim dan kata - kata lain yang kurang lebih memiliki makna sama dengan kata - kata sebelumnya. Helllooooo .... kita nih ngomongin sesosok mahluk Tuhan yang disebut Lelaki atau ngomongin mahluk Tuhan yang lain yang namanya Iblis? Binatang yang paling buas sekalipun gak gini - gini amat. Mungkin memang saya terlalu berlebihan kali yaa ... tapi penggambaran Lelaki yang terlalu konseptual - itu bahasa saya - cuma membuat para perempuan senantiasa menjadi perawan tua. Membuat tiap orang tua tetap mendamba dan mendamba untuk bisa menimang cucu dan dipanggil Kakek, Nenek, Papih (itu panggilan saya kepada Almarhum Kakek), Ibu (Itu juga panggilan saya kepada Almaruhumah Nenek), Oma, Opa dan panggilan - panggilan lainnya yang melegitimasi posisi mereka bahwa kedua orang tua kita telah sah menjadi Kakek dan Nenek atas anak - anak dari anak - anak mereka.

Ribet yaaa .... gak juga sih. Intinya saya cuma mau bilang kalo pandangan serta persepsi yang terlalu konseptual tentang seorang Lelaki yang tangguh hanya akan membawa para perempuan ke dalam penantian tiada ujung. Gimana pun juga, Lelaki itu mahluk Tuhan yang tetap punya kelemahan. Gak mungkin Lelaki gak bisa nangis - atau mungkin gak boleh nangis. Mereka juga punya kok kelenjar air mata. Dan saya yakin banget Tuhan menciptakan apapun tidak sia - sia. Jadi kalo Lelaki nangis wajar aja. Orang Umar bin Khatab - salah satu sahabat Rasulullah SAW yang gaharnya terkenal seantero Arab - teteeep nangis waktu beliau "curhat" ke Istrinya atau waktu sholat.

Kenapa jadi ngomongin sampe ke Umar bin Khattab yaa? Pengalaman agama saya masih cetek kok, so I better left that part behind before I make mistakes and humiliating my self. Anyway, hari ini lagi galau aja sama hidup. Kadang yang namanya meraih mimpi itu emang gak gampang yaa. Norak sih statementnya, tapi yaa emang bener. Apalagi kalo status dan nasib kita sebagai Lelaki, kadang suka dianggap payah aja gitu kalo sampe gak bisa memenangkan pertarungan hidup. Kalo sampe situ aja sih saya masih lumayan sepakat. Tapi tuntutan untuk bisa memenangkan pertarungan dalam waktu singkat ... kadang terlalu naif aja. Bahkan bisa dibilang egois. Kan bukan salah kita kalo kita sudah berusaha optimal tapi tetep aja belum sampe ke pintu solusi. Kadang kalo udah sampe pun harus tunggu sampe terbuka. Tapi gak sedang menyalahkan takdir kok, apalagi Tuhan. Segala macam cobaan atau tuntutan atau apalah pasti ada hikmahnya. Sabar aja ... kata - kata pamungkas yang dipake sama orang seantero jagad waktu mereka udah buntu dan kehabisan wejangan. Satu hal sih yang menjadi catatan saya, semakin cepat kata sabar itu keluar, maka semakin kurang bijak dan kurang banyak kapasitas keilmuan orang tersebut. Apalagi kalo kata - kata sabar itu tidak disandingkan dengan petuah ataupun support. Halah ... suka sok tau deh Gue.

Udah malem ... catatan gak penting sepertinya. Tapi lumayan bikin hati agak Plong. Pada akhirnya saya cuma butuh "penyaluran" untuk keGalaUan dalam hati saya. Memang pengaruh suasana malam sangat kuat dan kondusif untuk membuat orang menjadi melankolis. Sebuah bentuk keadilan dan keimbangan dari Tuhan atas ciptaannya yang lain; Siang yang cenderung kompetitif dan agresif. Bukan berarti kalo malam gak bisa Agresif yaa he..he..he..

Tha's it. Enough is enough. Keterusan gak baik. Gak ngerti juga masalahnya (he.. he... he... I'm playing innocent). Apa ada makna dari Postingan ini? Saya gak tau, biar anda saja yang menilai. Sekedar ungkapan atas reaksi hati yang - tadinya - galau tapi tetep pengen exist. Dasar Banci Tampil!!

Monday, May 7, 2007

Selamat Datang di Pemaknaan ...

Gak ingin membuat topik yang terlalu berat di awal penulisan Blog ini. Jujur, judul Pemaknaan ini muncul dari kebuntuan pemikiran sekaligus juga menggambarkan bahwa kapasitas intelegensi saya masih lumayan sempit. Karena saya mencoba untuk mencari sebuah nama yang terkesan cerdas, cuma simple. Somehow, kata pemaknaan itu yang muncul di kepala, setelah beberapa nama lain yang gak usah ditanya apa karena saya sendiri pun sudah tidak ingat lagi. Mungkin memang sudah jodoh kali yaa ...

Lucu juga sih, Pemaknaan. Sebuah kalimat yang sangat kental dengan nilai - nilai subjektif dan perspektif yang sangat individual, bahkan egois. Cuma, semua itu berangkat dari nilai - nilai pengalaman yang mereka dapat di masa lalu. Lalu mereka membuat suatu kesimpulan dan memberi arti tersendiri pada nilai - nilai tersebut. Akhirnya terbentuklah suatu pemaknaan. Cieeee ... mencoba untuk sedikit berfilosofi dan membuat hipotesa. Lagi - lagi biar dibilang pinter. Padahal sih banyak gak ngertinya.

Jujur, saya gak tau apa yang akan saya tulis disini. Apakah sekedar curhat dari kehidupan pribadi - yang pastinya akan sangat amat sarat dengan emosi yang berlebihan dan lagi - lagi cukup egois, subjektif dan individualists. But than again, this is my blog he..he..he...

Atau mungkin juga saya akan mencoba untuk memberi sumbangsih pemikiran saya yang mudah - mudahan aja or paling nggak nih kalo saya beruntung, bisa dijadikan solusi atas sebuah atau beberapa permasalahan yang ada. Yaaa, paling nggak bisa dijadikan salah satu alternatif lah. Walaupun mungkin setelah dibaca ulang, ternyata banyak ngaconya daripada benernya. Well, paling nggak kan bisa dijadikan inspirasi atau at least pemicu untuk sebuah solusi.

Kesannya gak PD banget yaa. Nggak kok, sebenernya saya sedang menggunakan metode "Merendahkan Diri Menaikkan Mutu". Biar terkesan humble, down to earth atau sangat nerimo. Salah satu prinsip dari budaya Jawa yang tidak terlalu membuat saya nyaman. Padahal saya sendiri masih keturunan Jawa. Cuma keturunan aja sih, secara saya lahir dan besar di Jakarta. Maaf bila saya tidak terlalu manut semua pada nilai - nila yang datang dari leluhur saya. Saya hanya mencoba kritis dan realistis. Pun, gak semua dan gak semua dari nilai - nilai itu bersifat universal dan kekal. Saya hanya mencoba bersikap kritis dan objektif tanpa juga menghilangkan tata krama dan kesopanan. Satu nilai yang masih saya sangat amat junjung tinggi.

Waduh, jadi ngalor ngidul nih ngomongnya. Tapi kalo kata orang bijak bilang sih, kita bisa mengenali seseorang lewat lisan ataupun tulisannya. Karena saya gak mungkin bercakap -cakap secara oral dengan teman - teman semua (gak papa kan diaku - aku jadi temen, walopun kenal juga belum. Maap nih sebelumnya, tapi SKSD itu salah satu bad habit saya yang ternyata cukup efektif dalam menambah teman. Namanya juga usaha he..he..), jadilah tulisan aja sebagai parameter dan referensi untuk mengenal saya lebih jauh.

Memang siapa sih saya? Secara ini dunia Maya yaaa ... kalo saya ngibul juga gak ketauan kan. Saya cuma seseorang yang mencoba untuk exist, tampil dan berekspresi dimanapun saya bisa. mungkin aja yang sedang "berbicara" ini alter - ego saya (Kayak di Serial Heroes aja ada Alter - Ego), pun tetap "dia" adalah bagian dari diri saya. Jadi mengenali dia berarti mengenali saya. GR bener yaa gue ... berasa tenar banget he..he..he...

So, once again, welcome to my Blog. Berikanlah makna anda pada terhadap saya, terhadap tulisan saya atau terhadap apapun. Karena saya percaya dengan berbagi pemaknaan bisa membuat wacana berpikir kita menjadi lebih luas, menjadi lebih bijaksana, menjadi lebih realistis. Paling tidak, itu pemaknaan saya. Mudah - mudahan ada Makna yang bisa anda dapat dari sebuah "Pemaknaan" ...