Sebagai anak yang berpikiran normal dan dengan suasana di keluarga yang cukup kondusif, pasti gak akan ada pikiran untuk mengecewakan orang tua - terutama Ibu - dan saudara saudaranya. Yang ada sih, mereka akan berusaha sebaik mungkin untuk bisa berupaya mendapatkan yang terbaik, melakukan yang terbaik untuk 1 hal: Kebanggaan orang Tua. Karena kalo orang tua bangga, berarti orang tua bahagia. Kalo orang tua bahagia, berarti orang tua rela terhadap kita dan apa yang kita kerjain. Hmmmppphh, kalo aja semua semudah teori dan omongan...
Saya suka nonton E News: Behind the Stars. Itu semacam acara Biografi artis artis Hollywood. Emang sih gak terlalu penting, tapi tetap aja ada pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman hidup mereka. Apalagi para bintang Hollywood yang bener bener merangkak dan memulai karir dari bawah. Mereka rata rata bekerja keras, pantang menyerah, fighting spiritnya tinggi, cobaannya banyak - termasuk yang menentang - termasuk dari keluarga, tapi karena konsisten, mereka sukses. Hasilnya, ortu dan keluarga yang mungkin tadinya menentang, sekarang berbalik mendukung. It's the Cinderellay Story of reality. Endingnya manis, walaupun kehidupan gak berenti disitu. Tapi paling nggak, ada satu tahapan yang mereka udah selesaikan karena mereka udah bisa meraih dan mewujudkan mimpi mereka. PR selanjutnya sih mempertahankan apa yang udah didapat, tapi itu udah lain cerita.
What I wanna tell U all adalah, kenapa yaa orang tua selalu memaksakan pendapat dan keinginan mereka kepada anaknya. Saya yakin seyakin yakinnya kalo keinginan mereka pasti yang terbaik buat anaknya. Tapi yang terbaik buat anaknya kan belum tentu yang anaknya inginkan? Terus kalo kita punya jalan sendiri, biasanya selalu dicari kesalahan dan kelemahan trus dibalikin dengan versi yang lebih horror, lengkap dengan segala fakta yang biasanya dimulai dengan kata "Buktinya..."
Coba deh, kita dikasih kesempatan. Mungkin kita emang butuh waktu yang sedikit panjang. Kan kesian juga kalo kita jadi anak harus berhadapan dan bertentangan dengan orang tua, padahal untuk bisa sukses, kita harus berhadapan dan bertentangan juga dengan banyak orang dan banyak kendala. Kalo akhirnya kita jadi plin plan dan bingung karena bertentangan dengan ortu... gimana dong. Kalo mo nyalahin orang tua, dibilangnya anak kurang ajar. Langsung deh ada wanti wanti "Awas durhaka. Emang mau dikutuk jadi batu terus nemenin Malin Kundang ? Udah posenya si Malin Nggak benggetz lagi. Its not fierce... (Nonton America's Next Top Model kalo mau tau artinya "Fierce")
Pengen coba cari jalan tengah atas hal hal kayak gini, karena hal hal kayak gini yang saat ini sedang saya hadapi. Ribet deh. Tapi paling nggak saya jadi yakin kalo emang saya harus "berdamai" dengan ortu saya, kasih pengertian. N Kalo tetep gak mo ngerti juga, minta restunya aja - yang secara logika sih gak mungkin dikasih kalo ortu udah gak suka sama apa yang kita lakukan, walopun sebenarnya positif.
Tapi... Kita adem aja kali yaa. Kalem, gak usah nyolot. Apalagi sama Emak sendiri. Taon boleh 2009, tapi saya masih percaya sama yang namanya kualat sama ortu - terutama Ibu n bisa aja end up jadi batu. Jadi, cerita cerita Hidayah di TPI, walaupun cheessy, bukan berarti ngibul. Kebayang aja seremnya kalo kejadian sama kita. Nauzdubillahiminzalik... amit amit cabang bayi!!
Ternyata emang gak mudah yang namanya berkomunikasi. Selama ini saya anggap gampang karena saya gak terlalu sulit untuk berkomunkasi dengan orang. Tapi itu semua jadi gak berarti kalo ternyata komunkasi sama ortu malah amburadul ancur berantakan. Teorinya, dengan orang yang lebih dekat, harusnya bisa lebih mudah berkomunikasi karena kita udah lebih kenal karakter dan pribadi ortu. Jadi kalo ternyata malah dodol bin melorot komunikasi kita ke Ortu, than there's gotta B something wrong. N yes, I do dedicate this especially for ma self. Damn!!
Pada titik ini saya tetap berharap dan berusaha untuk mencari jalan tengah atas kengototan kedua belah pihak. Saya yakin kalo solusi itu ada, tapi tergantung siapa yang mau memulai untuk berjalan ke arah solusi. Kayaknya sih harus sang anak duluan kali yaa. Secara.... (please feel in the blank with ur most convinient answer)
Than Wish me Luck :)
Tuesday, January 13, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment